Sabtu, 17 November 2012

PPT(Para Pencari Taubat)



- ADEGAN 1 - 

(para pemain memasuki panggung dan diringi musik bila perlu)(musik no.1)

Narrator : inilah kami drama musical yang akan menampilkan drama dengan judul “PPT (Para Pencari Taubat)”.

*(ini dapat ditiadakan bila tidak menggunakan musik)

(semua pemain memasuki panggung dan mematung)

Narrator : buka mata, buka telinga, matikan rokok anda, dan jaga barang-barang bawaan anda, ketahuilah bahwasannya kejahatan terjadi bukan dikarenakan adanya niat sang pelaku, akan tetapi dikarenkan adanya kesempatan Sepedalah! Sepedala
h!

Para pemain : salaaaaaah……..

Narrator : iya, tadi saya ngomong apa? telinganya itu lho

Narrator : Waspadalah! Waspadalah! Waspadalah!

(Para pemain meninggalkan panggung)(musik no .2)

(lighting off)

(panggung menyesuaikan)



- ADEGAN 2 - 

(lighting on)

(pemain memasuki panggung suasana panggung ramai, seperti pasar)

(narrator memasuki panggung)

Narrator : di kisahkan, di suatu tempat hiduplah salah seorang yang begitu kecil dihadapan Allah dan begitu besar dihadapan anda sekalan dan datanglah 3 orang temannya.

(narrator keluar dari panggung)

(pembunuh bayaran memasuki panggung)

(musik no.3)

Boss : hey, hey semuanya pergi!!!

Boss :Saya kasih waktu 5

Boss :Lima, empat, tiga, satu!!

Kerumunan orang : hah, masih lama!, tuh liat masih hitungan ketiga

(boss mengusir kerumunan orang dengan nada sombong, kerumunan orang saling berbicara dan bersahut-sahutan)

Boss : hey, kenapa kamu belum pergi!

(sambil menunjuk orang yang tidak meninggalkan tempat, lalu mengusinya)

Orang terakhir : jangan sakitiku lagi, mungkin aku bisa pergi.

(orang terakhir diambil dari salah satu pemain kerumunan orang, percakapan dapat diganti dengan lagu)(music no. 4)

Boss : ya udah pergi sana!

(dengan nada sombong)

Boss : ayo semuanya kumpul sini!

(boss menyuruh semua pembunuh bayaran berkumpul)

Boss : wey, bagaimana kelanjutan kelompok kita sebagai pembunuh bayaran?

(music no. 5)

Pembunuh 2 : bagaimana ini boss? Kita sebagai pembunuh bayaran, Cuma bunuh aja, tanpa mendapatkan bayaran.

Pembunuh 2 :Bayarannya semua ditabung di perut boss.

Boss : sudah, gak usah dibahas

Boss : Kita sebagai pembunuh bayaran, harus SIAGA : Siap Antar Jaga, GPL : Gak Pake Lama, dan SMP : Sehabis Membunuh Pergi

Boss : Ayo perhatikan sini semua, dibalik sesuatu yang besar terselip sesuatu yang kecil.

Semua pembunuh : apaan tuh boss?

Boss : ya, ini pistol

(sambil mengeluarkan pistol)

Semua pembunuh : Hoooooooooooooooo

Pembunuh 3 : bos, bos sebelum berprofesi seperti ini, lulusan apa sih bos?

Boss : kalau saya sih, SD aja gak lulus.

Pembunuh 3 : sama dong boss.

Pembunuh 1 : berati kita sama dong.

Pembunuh 1 :Na, na, na, coba kita lihat keatas

Pembunuh 1 :Itu bintang apa bulan?

(sambil menunjuk ke langit)

Boss : itu bintang

Pembunuh 2 : bukan itu bulan

Pembunuh 3 : bintang, bintang

Boss : nggak, nggak aku maunya bintang

Pembunuh 3 : nggak mau pokoknya bulan

Pembunuh 2 : wah pas banget tuh ada orang, yuk kita tanyain

Pembunuh 2 : mbak, mbak, yang diatas itu bulan apa bintang?

Penduduk baru : maaf mas, saya gak tahu apa-apa saya penduduk baru disini.

Pembunuh 1 : yaaa, sama aja kayak kita.

Pembunuh 3 : bos, apakah bos tidak jenuh dengan perbuatan yang kita lakukan.

Boss : jenuh bagaimana maksudmu? Mau makan ada, mau minum ada, mau mainan banyak.

Pembunuh 1 : tapi kan semua itu dosa boss

Boss : sudah-sudah, gak usah difikirin. Kalau lama difikirin malah jadi bingung.

(music no. 6)

Pembunuh 2 : sebenernya sih saya gak mau keluar dari perkumpulan ini, tapi saya mau berhenti dari perbuatan-perbuatan dosa ini.

Pembunuh 3 : iya, apalagi minumannya minuman keras, kayak es batu.

Pembunuh 3 : saya juga mau ikutan keluar, dan baiknya kupergi

(music no.7)

Boss : ya udah kalau mau pergi, pergi sana !, karena semuanya telah berakhir.

(music no. 8)

Boss : baiklah kalau itu memang keputusan kalian, maka aku gak dapat melarang, hati-hatilah di perjalanan.

(pemain meninggalkan panggung)

(lighting off)

(panggung menyesuaikan)



- ADEGAN 3 - 

(lighting on)

(narrator memasuki panggung)

Narrator : pemirsa dimana ada kemauan disitu ada jalan, maka daripada itu, mari kita saksikan mereka jalan-jalan.

(narrator meninggalkan panggung, dan para pembunuh memasuki panggung)

(music no. 9)

Pembunuh 2 : hey teman-teman, kita mau pergi kemana sih?

Pembunuh 3 : iya nih, kita pergi tanpa tujuan.

Pembunuh 1 : begini teman-teman, sebenernya aku punya teman.

(music no. 10)

Pembunuh 1 : dan dia dalah seoerang rahib.

pembunuh 2 : ya sudah, kalau aku cuma bisa ikut saja, tapi dimana ya orang itu?

Pembunuh 1 : heeem, kalau gak salah sih daerahnya di sekitar sini

(sambil berpikir)

Pembunuh 1 : bagaimana kalau kita tanyakan kepada orang itu?

(para pembunuh menghampiri tukang sapu, lalu menanyakan rumah seorang rahib)

Pembunuh 3 : mas, mas numpang tanya, mas?

Tukang sapu : maaf anda siapa ya?

Pembunuh 3 : ee….e, nama saya kisrun dari tegal, saya 25 tahun lho jomblo, tapi saya biasa dipanggil baskoro, kalau mas siapa ya?

(music no 11)



Tukang sapu : aku adalah lelaki yang tak pernah lelah mencari wanita.

(music no. 12)

Pembunuh 3 : lho, jangan-jangan mas ini…lelaki buaya darat.

(music no.13)

Tukang sapu : enak saja, kamu belum tahu aku ya, aku memang pencinta wanita tapi aku bukan buaya.

(music no.14)

Pembunuh 3 : rumahnya rahib yang ada di daerah ini mana ya mas.

Tukang sapu : dari sini anda jalan terus, habis itu di depan baru belok kanan.

Pembunuh 2 : sudah sampai itu mas?

Tukang sapu : belum, belum, itu baru pangkalan ojek, lha habis itu baru masuk gang, lha baru deh sampai rumahnya sang rahib.

Pembunuh 3 : oooh, terima kasih mas

(music no 15)

(lighting off)

(panggung menyesuaikan)



- ADEGAN 4 – 

(lighting on)

(narrator masuk)

Narrator : oke pemirsa sekalian, bagaimana, apakah jalan mereka menuju taubat dan rumah sang rahib berhasil?, untuk lebih jelasnya kita saksikan saja bersama.

(narrator keluar)

Rahib : bagaimana anak-anak sudah paham pelajarannya?

Murid : beluuum

Rahib :goblok, goblok, goblok, coba sekarang mana yang goblok berdiri.

(murid baik berdiri)

Rahib : hey kamu, kamu merasa ya kalau kamu goblok.

Murid baik : enggak pak, saya cuma nemani bapak aja berdiri.

Rahib : oooo, gak papa, terima kasih, silahkan duduk!

Rahib : sekarang, karena pelajaran kita tentang sayur-sayuran dan buah-buahan saya ingin bertanya kepada kalian semua.

Rahib : buah apa yang membingungkan dan bikin bingung?

Murid : gak tahuuuuu.

Rahib : jawabannya adalah jeruk, bingungkan?

Murid : nggakk

Rahib : karena jawabannya tidak membingungkan maka jawabannya dibatalkan.

Murid : gak lucu…….u.

(rahib dan murid-murid berpura-pura kegiatan belajar mengajar tanpa mengeluarkan suara)

Pembunuh 1 : hey friend, kalau gak salah sih, itu rumahnya pak rahib.

Pembunuh 2 : coba kita tanyain sama orang itu!

(sambil menunjuk narrator)

Pembunuh 1 : mbak, mbak.

Narrator : no…….o comment.

Pembunuh 1 : mbak, mbak mau tanya.

Narrator : masih banyak tempat yang lain.

Pembunuh 1 : mbak rumahnya pak rahib?.

Narrator : tolong hargai privasi saya.

Pembunuh 1 : mbak rumahnya pak rahib?.

Narrator : sebenarnya, saya juga ingin seperti anda, I love you too.

Pembunuh 1 : yee…….e orang ini kok aneh

Pembunuh 2 : ya udah kita ketok aja rumah itu!

(pembunuh 2 mengetok rumah pak rahib)

(dan pak rahib pun berbicara kepada muridnya)

Rahib : ya tunggu sebentar karena ada tamu, kita tunda dulu belajar mengajarnya.

(rahib keluar dari rumah)

Pembunuh 1 : pak rahib?, anda pak rahibkan?

Rahib : heeem, sebentar-sebentar, kamu najemuddin kan?, heeem kamu tampak berubah sekarang.

(music no. 16)

(nama yang berwarna biru dapat menyesuaikan)

Rahib : tatap mata saya, kosongkan pikiran anda, heeem kamu pasti mau taubatkan?

Pembunuh 3 : iya betul pak, karena saya dan teman-teman telah membunuh 99 orang dan aku takut dengan semua dosa-dosaku.

(music no.17)

Rahib : haaa, kamu sudah membunuh 99 orang?, taubatmu gak akan diterima, kalian pasti masuk neraka.

Pembunuh 2 : kurang ajar kubunuh kamu.

Narrator : cut, cut, cut, mana ekspresinya?, matanya, mulutnya

Narrator : kubunuh kamu, kubunuh kamu, kurang ajar kubunuh kamu! Betul tidak ibu-ibu?

(narrator memperagakan cara membunuh yang benar)

Narrator : ayo terus kan!

Pembunuh 2 : kurang ajar, kubunuh kamu.

(sambil membunuh rahib)

Rahib : aaaaah

Pembunuh 3 : kok kamu malah membunuhnya sih.

Pembunuh 1 : berarti kita telah membunuh 100 orang dong.

Pembunuh 2 : salah dia sendiri, kan saya sudah bilang hati-hati dengan hatiku.

(music no.18)

Pembunuh 1 : tapi, jangan putus asa dulu sebab saya punya seorang guru dia adalah kyai yang tinggal di daerah sana, mari kita temui dia.

(perjalanan menuju rumah kyai dimulai)

(lighting on)(music no.19)



- ADEGAN 5 - 

(lighting on)

(narrator memasuki panggung)

(saat narrator mulai berbicara, para pencari taubat mematung)

Narrator : dan tiba-tiba pemirsa di tengah perjalanan mereka menuju taubat, mereka meninggal. Dan saya tidak tahu apa penyebab kematiannya, karena dalam kisah sebenarnya tidak diceritakan bagaimana peristiwa itu terjadi.

(ketika narrator berkata “mereka meninggal”, para pembunuh bayaran jatuh/tergeletak)

(narrator keluar dari panggung)

Syeitan : wahai anak adam.

(music no.20)

Syeitan : bangunlah kalian semua! Akan aku bawa kalian semua ke neraka

Malaikat : jangan wahai syeitan yang dilaknat allah sesungguhnya Allah tidak mengizinkanmu untuk membawanya ke neraka, tetapi Allah menyuruhku untuk membawanya ke syurga dikarenakan mereka telah mempunyai niat untuk bertaubat yang lebih besar daripada dosa-dosanya, dan Allah menerima taubatnya.

Narrator : demikianlah pemirsa, kisah para pemuda yang menemui ajalnya dalam perjalanan mereka menuju taubat, dan mereka memasuki syurga dikarenakan niat mereka yang tulus untuk bertaubat dan ketahuilah sesungguhnya Allah maha pengasih lagi maha penyayang.

Nb : tulisan yang bewarna merah yang berada pada dialog adalah percakapan yang dapat menggunakan lagu yang telah ditentukan



- SELESAI -

(Created By: Mr.Srodieng)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar